Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Arat Sabulungan dan Budaya Yang Hilang - MENTAWAI -

Puailiggoubat - Arat Sabulungan adalah sebuah kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Mentawai dalam menjaga keselarasan dengan dunia, sebagai pemersatu antar komunitas uma dan sekaligus sebagai jaminan hidup yang penuh dengan kedamaian dan ketentraman.
Disebut sabulungan karena dalam setiap acara ritualnya selalu menggunakan daun-daun yang dipercaya dapat menghubungkan manusia dengan Sang Maha Kuasa yang sering disebut sebagai Ulau Manua (Tuhan-red).

berita Tabloid Alternatif Puailiggoubat: Arat Sabulungan dan Budaya Yang Hilang
Dahulu arat sabulungan dijadikan sebagai landasan pokok dan norma dalam penentuan segala hubungan manusia dengan lingkungannya dan dalam hubungan bathin dengan Tuhannya. Dalam arat sabulungan yang paling menonjol adalah penghormatan dan penghargaan terhadap martabat manusia itu sendiri dan keserasian jiwa dengan sang pencipta. Setiap perbuatan yang baik harus sesuai dengan arat itu sendiri, akan disebut dosa kalau bertentangan aturan arat. Oleh karena itu, arat sabulungan cenderung dijadikan sebagai tolak ukur dalam kehidupan. Karena pada dasarnya arat sabulungan sangat menjunjung hak dan kebebasan manusia sebagai hal yang hakiki. Tak banyak pelanggaran yang terjadi dalam kehidupan Suku Mentawai pada zaman dahulu karena semua yang dilakukan harus dilakukan sesuai dengan arat.
berita Tabloid Alternatif Puailiggoubat: Arat Sabulungan dan Budaya Yang Hilang
Alam sangat dihormati begitu juga dengan hewan karena mereka percaya semua itu ada pemiliknya dan penguasanya yang mempunyai kekuatan yang sangat besar yang kalau diganggu atau disakiti akan mendatangkan malapetaka. Sehingga dengan begitu keserasian hidup dengan alam dan hubungan batin dengan kekuatan yang paling tinggi sangat dihormati dang dihargai dan tak boleh dilanggar. Rasa persaudaraan ketika masyarakat Mentawai masih menganut arat tersebut sangatlah dekat, tidak bersifat materialistis. Setiap pelanggaran arat akan dijatuhi hukuman bagi sipelanggar yang ditentukan dalam musyawarah uma, karena menurut mereka salah satu yang melanggar maka semua akan kena dampaknya. Seperti pada ritual semua aturan harus ditaati oleh segenap anggota uma bukan hanya sikebbukat uma (pemimpin uma-red).
berita Tabloid Alternatif Puailiggoubat: Arat Sabulungan dan Budaya Yang Hilang
Maka tak perlu disuruh atau harus diumumkan kepada setiap orang karena semua mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Pemimpin dalam prosesi arat sabulungan dipercayakan kepada Sikebbukat uma kadang juga Sikerei. Penganut arat sabulungan bukanlah atheis karena penganutnya sangatlah takut dengan kekuatanbesar diluar ddirinya yang sering disebut Ulau Manua (Tuhan-red).
berita Tabloid Alternatif Puailiggoubat: Arat Sabulungan dan Budaya Yang Hilang
Tetapi masa tahun 1950-an kehancuran arat sabulungan mulai terjadi karena masuknya agama ke Mentawai. Pertama masyarakat Mentawai menolak keras dan melakukan perlawanan fisik dengan kedatangan agama tersebut karena mereka beranggapan bahwa mereka sudah punya agama yang dijadikan pegangan hidup. Tetapi dengan dibantu kekuatan pemerintah melalui tangan para polisi semua simbol dan peralatan arat sabulungan dibakar dan dihancurkan.
berita Tabloid Alternatif Puailiggoubat: Arat Sabulungan dan Budaya Yang Hilang
Beberapa penduduk ditangkap dan dipenjarakan untuk memaksa orang Mentawai meninggalkan arat sabulungan dan menganut agama impor tersebut. Betapa suramnya saat itu, masyarakat ketakutan dalam menjalankan ritual arat sabulungan karena tak ada ampun bagi mereka yang menjalankannya.
berita Tabloid Alternatif Puailiggoubat: Arat Sabulungan dan Budaya Yang Hilang
Pemaksaan itulah yang menghancurkan kebudayaan Mentawai, baik dari segi simbol maupun nilai luhur yang terkandung didalamnya. Peradaban Mentawai dihancur leburkan oleh kepercayaan asing tersebut dengan jalan kekerasan dan tidak berperi kemanusiaan.
berita Tabloid Alternatif Puailiggoubat: Arat Sabulungan dan Budaya Yang Hilang
Tetapi dalam perkembangannya agama baru yang masuk justru tidak memberi ketentraman bagi jiwa mereka, tidak sepenuhnya hidup dalam jiwa mereka. Setiap ada kesempatan dan acara adat di uma, tradisi sabulungan tetap mereka lakukan. Dan tak ada nilai yang menonjol dalam pembaharuan tersebut, karena pada arat sabulungan semuanya tak jauh beda cuma prosesi pengungkapan jiwa terhadap penguasa alam semesta yang berbeda.
berita Tabloid Alternatif Puailiggoubat: Arat Sabulungan dan Budaya Yang Hilang
Jadi pada saat simbol dan para pengikut sabulungan dihabiskan disitulah awal dari kehancuran peradaban suku Mentawai yang asli. Agama telah menghancurkan budaya dan kearifan lokal tersebut, bahkan lebih ngeri lagi akibat dari proses semua itu generasi Mentawai mulai kehilangan identitas. Para misionaris dan pemerintah Indonesia telah menghancurkan peradaban Mentawai, menjadikan suku Mentawai asing di negerinya sendiri karena budaya mereka punah.
berita Tabloid Alternatif Puailiggoubat: Arat Sabulungan dan Budaya Yang Hilang
Beruntung Mentawai bagian pulau Siberut masih erat mempertahankan tradisi dan nilai itu. Dibagian Selatan Mentawai seperti Pulau Pagai Utara Selatan dan Sipora nilai luhur tradisi nenek moyang yang bersumber dari arat sabulungan telah menipis. (gerson/Puailiggoubat)

Google.com
RAHAYU ASTRINI/24
XII BAHASA

1 comment for "Arat Sabulungan dan Budaya Yang Hilang - MENTAWAI -"

  1. Di susun oleh :
    1. Desinta Windi Aswari (11)
    2. Indah Wahyu Ningrum (25)
    XII IPS 2
    SMA Negeri 1 Sukoharjo
    Tahun Pelajaran 2008 / 2009

    PENGESAHAN


    Penelitian ini telah disetujui dan disahkan :
    Hari :
    Tanggal :



















    Sukoharjo,
    Pembimbing


    Luwes T.A, S.Sos
    NIP 19760817 2006 004 2007


    MOTTO


    Sesuatu yang berharga tak akan mungkin pernah ada, apabila tidak diimbangi dengan pengorbanan, usaha ,dan doa.




























    PERSEMBAHAN




















    Penelitian ini penulis persembahkan untuk :
    1. Orang tua
    2. Ibu Luwes T.A
    3. Teman-teman XII IPS 2 tercinta
    4. Semua warga SMA N 1 Sukoharjo
    5. Pembaca yang budiman


    KATA PENGANTAR


    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, hidayah dan inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan tepat waktu.
    Dalam menyelesaikan penelitian yang berjudul “Studi Deskripsi Persepsi Siswa Terhadap Pencurian Helm di Kalangan SMA Negeri 1 Sukoharjo Kelas XII IPS Tahun 2009” ini, tidak dapat penulis selesaikan tanpa bantuan pihak-pihak tertentu. Maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
    1. Orang tua, yang telah memberikan dorongan, motivasi dan doa.
    2. Ibu Luwes T.A, S.Sos, yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
    3. Teman-teman XII IPS 2, yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis.
    4. Semua warga SMA Negeri 1 Sukoharjo, yang telah terlibat dalam pembuatan penelitian ini.
    5. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
    Apabila dalam penyelesaian penelitian ini terdapat kesalahan dan kekurangan, penulis mohon maaf.
    Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.




    Penulis,




    DAFTAR ISI


    HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………. i
    HALAMAN PENGESAHAN …………………………………...........……… ii
    HALAMAN MOTTO …………………………………………………..……… iii
    HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………….…….….. iv
    HALAMAN KATA PENGANTAR ……………………………………....…… v
    HALAMAN DAFTAR ISI ………………………………………..…………... vi
    HALAMAN ABSTRAK ………………………………………………………. vii
    BAB I PENDAHULUAN
    A. Latar Belakang ………………………….……….………. 1
    B. Rumusan Masalah …………………….………………… 1
    C. Tujuan …………………………………….……………….. 1
    D. Manfaat …………………………………….……………… 1
    BAB II TINJAUAN PUSTAKA
    A. Penjelasan Istilah ………………………...…….……….. 2
    B. Tinjauan Teori ………………………….….…………….. 2
    C. Kerangka Berfikir …………………………...….……….. 3
    BAB III METODE PENELITIAN
    A. Jenis Penelitian ………………………………....………. 4
    B. Lokasi Penelitian ……………………………..…………. 4
    C. Waktu Penelitian ……………………………..…………. 4
    D. Populasi dan Sampel …………………….….………..… 4
    E. Teknik Pengambilan Sampel ………………………….. 4
    F. Teknik Pengumpulan Data ……….…….…………….. 4
    G. Teknik Analisa Data ……………………….………..…. 5
    BAB IV PEMBAHASAN
    A. Deskripsi Lokasi …………………………………………. 6
    B. Karakteristik Responden …………………………..….. 6
    C. Persepsi Siswa Terhadap Pencurian Helm …….….. 7
    BAB V PENUTUP
    A. Kesimpulan…………………………….…………..……. 10
    B. Saran ……………………………………….……..……… 10
    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN
    CV
    KUESIONER
    LEMBAR CODE
    SHEET CODE


























    ABSTRAK


    Studi Deskripsi Persepsi Siswa Terhadap Pencurian Helm di Kalangan SMA Negeri 1 Sukoharjo Kelas XII IPS Tahun 2009, Desinta Windi Aswari dan Indah Wahyu Ningrum.
    Sekolah merupakan tempat untuk melaksanakan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), tempat untuk mencari ilmu, dan bukan tempat untuk mencari kesempatan dan kesempitan yang akhirnya merugikan orang lain. Tapi kenyataannya pada bulan Desember tahun 2008, khususnya kelas XII IPS, SMA Negeri 1 Sukoharjo, telah terhitung kurang lebih tujuh (7) siswa telah kehilangan helm di lingkungan sekolah. Selain untuk memenuhi tugas mata pelajaran sosiologi, penulis juga ingin mengetahui persepsi siswa SMA Negeri 1 Sukoharjo kelas XII IPS tahun 2008 tentang pencurian helm. Harapan penulis pada penelitian ini adalah agar dapat bermanfaat, memberi masukan untuk berbagai pihak supaya lebih berhati-hati, juga memberikan tambahan pengetahuan bagi pembaca.
    Pencurian adalah proses, cara, perbuatan mencuri. Menurut teori Merton, perilaku menyimpang merupakan bentuk adaptasi terhadap situasi tertentu. Merton mengidentifikasikan lima (5) tipe cara adaptasi, yaitu : Komformitas, Inovasi, Ritualisme, Pengasingan diri, Pemberontakan. Dan dari teori tersebut dapat disimpulkan bahwa pencurian helm termasuk dalam adaptasi inovasi (karena alasan tertentu) dan pengasingan diri (karena telah terbiasa).
    Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskripsi kualitatif. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Sukoharjo pada bulan Januari hingga Maret tahun 2009 dan populasinya adalah siswa kelas XII IPS 1, IPS 2, IPS 3, SMA Negeri 1 Sukoharjo dengan tiap cluster sebanyak lima (5) siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner semi terbuka. Dan teknik analisa datanya adalah kuantitatif (editing, codding, tabulating).
    Persepsi siswa terhadap pencurian helm di kalangan SMA Negeri 1 Sukoharjo kelas XII IPS tahun 2009, bahwa pencurian termasuk tindak menyimpang, alasan mencuri adalah seperti tidak mampu membeli, ataupun iri. Responden berpendapat pihak sekolahan mudah melupakan masalah, dan hanya memberikan peringatan yang tidak bermutu bagi siswa, tetapi tindakannya nol dalam upaya penanganan.


    BAB I
    PENDAHULUAN


    A. Latar Belakang
    Sekolah merupakan tempat untuk melaksanakan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Di dalam sekolah, para warganya (siswa-siswi, guru, karyawan) mempunyai tugas yang sama untuk memajukan sekolah, yaitu dengan menjaga nama baik sekolah, menyerasikan dengan keadaan, maupun memberikan rasa nyaman serta keamanan di dalam lingkungan sekolah.
    Namun kenyataannya, kondisi tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan. Seharusnya kita saling menjaga keamanan di sekolah, tetapi masih ada saja yang merasa kurang aman, seperti adanya pencurian helm. Seharusnya kondisi tersebut tidak perlu terjadi di sekolah, karena sekolah adalah tempat untuk mencari ilmu, bukan tempat untuk mencari kesempatan dan kesempitan yang merugikan temanya sendiri.
    Misalnya saja pada bulan Desember tahun 2008, khususnya kelas XII IPS SMA Negeri 1 Sukoharjo, telah terhitung kurang lebih tujuh (7) siswa yang kehilangan helm.

    B. Rumusan Masalah
    - Bagaimana persepsi siwa SMA Negeri 1 Sukoharjo kelas XII IPS tahun 2008 tentang pencurian helm ?

    C. Tujuan
    1. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran sosiologi.
    2. Ingin mengetahui tentang persepsi siwa SMA Negeri 1 Sukoharjo kelas XII IPS tahun 2008 tentang pencurian helm.
    D. Manfaat
    1. Dapat memberi masukan pada berbagai pihak (warga sekolah) untuk dapat lebih berhati-hati dalam menjaga keamanan SMA Negeri 1 Sukoharjo, khususnya dalam hal pencurian helm.
    2. Dapat memberi tambahan pengetahuan untuk pembaca.



























    BAB II
    TINJAUAN PUSTAKA


    A. Penjelasan Istilah
    - Pencurian yaitu proses, cara, perbuatan mencuri.
    (sumber : KBBI)
    - Kriminalitas atau tindak kriminal adalah segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah tindak kejahatan.
    (sumber : www.google.com)
    - Perilaku menyimpang adalah tindakan menyimpang dari norma yang berlaku dalam system sosial dan menimbulkan usaha dari pihak berwenang untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang atau abnormal tersebut. (Mz. Lawang)
    (sumber : buku sosilogi “Yudhistira”)

    B. Tinjauan Teori
    Menurut teori Merton, perilaku penyimpangan merupakan bentuk adaptasi terhadap situasi tertentu. Merton mengidentifikasi lima (5) tipe cara adaptasi. Empat diantaranya merupakan perilaku menyimpang.
    Kelima (5) tipe cara adaptasi tersebut adalah :
    1. Komformitas (comformity) adalah perilaku mengikuti tujuan dan cara yang ditentukan masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut (cara konvensional dan melembaga).
    2. Inovasi (innovation) adalah perilaku mengikuti tujuan yang ditentukan masyarakat, tetapi memakai cara yang dilarang oleh masyarakat (termasuk tindak kriminal).
    3. Ritualisme (ritualism) adalah perilaku seseorang yang telah meninggalkan tujuan budaya. Namun, masih tetap berpegang pada cara-cara yang telah digariskan masyarakat.
    4. Pengunduran / Pengasingan diri (retreatism) adalah meninggalkan, baik tujuan konvensional maupun cara pencapaiannya yang konvensional, sebagaimana yang dilakukan oleh para pecandu obat bius, dll.
    5. Pemberontakan (rebellion) adalah penarikan diri dari tujuan dan cara-cara konvensional yang disertai dengan upaya untuk melembagakan tujuan dan cara baru, misalnya para reformator agama.

    C. Kerangka Berfikir
    Dari teori Merton, dapat disimpulkan bahwa pencurian helm termasuk ke dalam adaptasi :
    - Inovasi (innovation), seseorang melakukan pencurian karena ada suatu alasan / desakan untuk mencapai suatu tujuan yang mungkin benar-benar sedang membutuhkan, tetapi pengguna caranya yang salah. Karena mencuri adalah salah satu bentuk kriminalitas.
    - Pengunduran / Pengasingan diri (retreatism), seseorang melakukan pencurian dikarenakan dalam hati orang tersebut timbul keinginan untuk mencuri karena telah terbiasa (hobby).










    BAB III
    METODE PENELITIAN


    A. Jenis Penelitian
    Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Deskripsi kuanitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan sebuah fenomena sosial.

    B. Lokasi Penelitian
    Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sukoharjo.

    C. Waktu Penelitian
    Penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga Maret tahun 2009.

    D. Populasi dan Sampel
    Populasi adalah sekelompok orang, benda, atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel yang memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Sukoharjo. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Dan dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah beberapa orang yang dijadikan responden / informan.

    E. Teknik Pengambilan Sampel
    Pada penelitian ini penulis mengguanakan teknik pengambilan sampel cara cluster, yaitu kelompok kecil orang-orang / kerumunan. Selain itu penulis juga menggunakan teknik kuota, yaitu teknik dimana peneliti harus mengelompokkan responden dalam beberapa kategori. Lalu menentukan jumlah sampel untuk masing-masing kategori. Cluster dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS 1, XII IPS 2, XII IPS 3, SMA Negeri 1 Sukoharjo dengan tiap cluster sebanyak lima (5) siswa.

    F. Teknik Pengumpulan Data
    Dalam penelitian ini teknik pengumpulan datanya adalah kuesioner, yaitu salah satu instrumen / alat pengumpulan data yang lazim digunakan dalam pendekatan kuantitatif, yang menghasilkan informasi tertulis sebagai respon dari pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah kuesioner semi terbuka.

    G. Teknik Analisa Data
    Dalam penelitian ini teknik analisa datanya adalah kuantitatif (editing, codding, tabulating).
















    BAB IV
    PEMBAHASAN


    A. Deskrisi Lokasi
    SMA Negeri 1 Sukoharjo merupakan sekolah unggulan di Kabupaten Sukoharjo. Program jurusannya ada reguler yang meliputi IPA, IPS, Bahasa dan juga Akselerasi. Untuk program IPS, SMA Negeri 1 Sukoharjo memiliki tiga (3) kelas, yaitu IPS 1, IPS 2, IPS 3. untuk kelas XII IPS, sebenarnya letaknya sama-sama menghadap ke timur. Akan tetapi letak kelas XII IPS 1, berpisah dengan XII IPS 2 dan XII IPS 3, karena terhalang ruang guru, aula, ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, dan ruang bimbingan konseling.

    B. Karakteristik Responden

    Tabel 4.1
    Responden berdasarkan Jenis Kelamin
    Keterangan Jumlah %
    Laki-laki 7 46.67
    Perempuan 8 53.33
    15 100
    Sumber : Penelitian sendiri
    Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa responden perempuan adalah sebanyak 53.33 %.


    Tabel 4.2
    Responden berdasarkan Usia
    Keterangan Jumlah %
    17 tahun 7 46.67
    18 tahun 8 53.33
    15 100
    Sumber : Penelitian sendiri
    Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 53.33 % adalah responden yang berusia 18 tahun.


    Tabel 4.3
    Responden berdasarkan Kelas
    Keterangan Jumlah %
    XII IPS 1 5 33.33
    XII IPS 2 5 33.33
    XII IPS 3 5 33.33
    15 100
    Sumber : Penelitian sendiri
    Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa responden disetiap kelas XII IPS masing-masing sebanyak 33.33 %.

    C. Persepsi Siswa Terhadap Pencurian Helm

    Tabel 4.4
    Pencurian helm termasuk tindak menyimpang
    Keterangan Jumlah %
    Setuju 15 100
    Tidak Setuju 0 0
    15 100
    Sumber : Penelitian sendiri
    Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 100 % responden menganggap bahwa pencurian helm termasuk tindak menyimpang.



    Tabel 4.5
    Pernah terlibat dalam pencurian helm
    Keterangan Jumlah %
    Ya 0 0
    Tidak 15 100
    15 100
    Sumber : Penelitian sendiri
    Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 100 % responden pernah terlibat dalam pencurian helm.


    Tabel 4.6
    Menjadi korban pencurian
    Keterangan Jumlah %
    Pernah 7 46.67
    Tidak Pernah 8 53.33
    15 100
    Sumber : Penelitian sendiri
    Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 53.33 % responden tidak pernah menjadi korban pencurian helm.


    Tabel 4.7
    Pelaku Pencurian
    Keterangan Jumlah %
    Siswa SMA N 1 Sukoharjo 12 80
    Bukan siswa SMA N 1 Sukoharjo 3 20
    15 100
    Sumber : Penelitian sendiri
    Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 80 % responden menganggap bahwa pelaku pencurian helm tersebut adalah siswa SMA Negeri 1 Sukoharjo.


    Tabel 4.8
    Alasan mencuri
    Keterangan Jumlah %
    Kebiasaan 5 33.33
    Untuk memenuhi kebutuhan 4 26.67
    Lain-lain 6 40
    15 100
    Sumber : Penelitian sendiri
    Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa responden menganggap alasan mencuri adalah sebagai kebiasaan sebanyak 33.33 % dan alasan lai-lain sebanyak 40 %.

    Tabel 4.9
    Yang dilakukan pihak sekolah
    Keterangan Jumlah %
    Membiarkan 6 40
    Menindaklanjuti 5 33.33
    Lain-lain 4 26.67
    15 100
    Sumber : Penelitian sendiri
    Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa responden menganggap yang dilakukan pihak sekolah setelah terjadi pencurian tersebut adalah membiarkan sebanyak 40 %.




    Tabel 4.10
    Responden berdasarkan Kelas
    Keterangan Jumlah %
    Menegaskan peraturan dan tata tertib 4 26.67
    Membiarkan karena tidak menemukan pelaku 4 26.67
    Lain-lain 7 46.67
    15 100
    Sumber : Penelitian sendiri
    Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa responden menganggap upaya pihak sekolah setelah terjadi pencurian tersebut adalah membiarkan karena tidak menemukan pelaku sebanyak 26.67 % dan sebanyak 46.67 % responden mengungkapkan upaya pihak sekolah setelah pencurian adalah lain-lain.


















    BAB V
    PENUTUP


    A. Kesimpulan
    Persepsi siswa terhadap pencurian helm di kalangan SMA Negeri 1 Sukoharjo kelas XII IPS tahun 2009. Sebanyak 100 % responden menganggap bahwa pencurian helm adalah termasuk tindak menyimpang ; sebanyak 100 % responden tidak pernah terlibat dalam pencurian helm ; sebanyak 53.33 % responden tidak pernah menjadi korban pencurian helm ; sebanyak 80 % responden menganggap bahwa pelaku pencurian helm tersebut adalah siswa SMA Negeri 1 Sukoharjo ; sebanyak 40 % responden beranggapan bahwa alasan mencuri adalah seperti tidak mampu membeli, iri, ingin mengoleksi ; sebanyak 40 % responden menganggap yang dilakukan pihak sekolah setelah terjadi pencurian tersebut adalah membiarkan ; sebanyak 46.67 % responden berpendapat bahwa upaya pihak sekolah untuk menangani pencurian tersebut adalah seperti dengan menasehati siswa agar membawa hemlnya ke dalam kelas, mudah melupakan dan hanya memberikan peringatan yang tidak bermutu bagi siswa, tetapi tindakanya nol.

    B. Saran
    1. Bagi pembaca
    a. Lebih berhati-hatilah dalam membawa atau mengenakan helm khususnya di parkiran sekolah.
    b. Lebih menaati tata tertib

    2. Bagi pihak sekolah
    a. Lebih menegaskan peraturan sekolah
    b. Berusaha mencari pelaku

    3. Bagi penulis
    a. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan.
    b. Dapat dijadikan penelitian lanjutan.

    DAFTAR PUSTAKA

    - Kamus Besar Bahasa Indonesia

    - www.google.com (4 Januari 2009)

    - Hardianti, Adwiana. 2006. Sosiologi Untuk SMA. Jakarta : Widya Utama Tim Sosiologi 2007. Sosiologi 3. Jakarta : Yudistira
























































    CV




    Nama : Desinta Windi Aswari
    Tempat, tanggal lahir : Sukoharjo, 23 Desember 1990
    Alamat : Banyubiru RT 01 / RW VII, Jatingarang, Weru, Sukoharjo
    Pendidikan : - TK Dharma Wanita Jatingarang
    - SD Negeri Jatingarang 03 (kelas 1-2)
    - SD Negeri Karanganyar 03 (kelas 3-6)
    - SMP Negeri 1 Tawangsari
    - SMA Negeri 1 Sukoharjo
    Nama orang tua
     Ayah : Windarto
     Ibu : Sri Suwarti

    Hal yang saya sukai adalah berpetualang pada sesuatu hal yang baru. Hobby saya adalah olahraga dan melakukan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan lapangan.
    Keinginan saya saat ini adalah lulus dengan nilai yang memuaskan, diterima di PTN (perguruan Tinggi Negeri) yang saya inginkan untuk membanggakan orang tua khususnya, keluarga dan teman-teman umumnya.








    Nama : Indah Wahyu Ningrum
    Tempat, tanggal lahir : Sukoharjo, 29 Juli 1991
    Alamat : Prengguk RT 01 / RW IV, Tawang, Weru, Sukoharjo
    Pendidikan : - TK Dharma Wanita Tawang
    - SD Negeri Tawang II
    - SMP Negeri 1 Tawangsari
    - SMA Negeri 1 Sukoharjo
    Nama orang tua
     Ayah : Suyadi
     Ibu : Puji Hartanti

    Hal yang saya sukai adalah pit-pitan, menghirup udara segar dan juga coret-coret buku (menggambar). Dan keinginan saya adalah membahagiakan keluarga, terutama orang tua.




    “Penelitian ini ditulis berdasarkan pengalaman penulis dan rasa simpati kepada teman-teman yang telah menjadi korban pencurian helm di parkiran SMA Negeri 1 Sukoharjo.”



    “Pencurian Helm di SMA N I Sukoharjo”


    No. Identitas :
    Nama :

    I. Data pribadi
    1. Jenis kelamin anda :
    a. Laki – laki
    b. Perempuan

    2. Usia anda :
    a. 17 tahun
    b. 18 tahun

    3. Kelas anda :
    a. IPS 1
    b. IPS 2
    c. IPS 3

    II. Bentuk – bentuk
    4. Apakah anda setuju bahwa pencurian helm adalah termasuk tindak menyimpang ?
    a. Setuju
    b. Tidak setuju

    5. Apakah anda pernah melakukan pencurian helm ataupun terlibat dalam kasus pencurian tersebut ?
    a. Iya
    b. Tidak

    6. Apakah anda pernah menjadi korban atas pencurian helm di sekolah ?
    a. Pernah
    b. Tidak pernah
    7. Menurut anda, siapakah yang melakukan pencurian helm tersebut ?
    a. Siswa SMA N I Sukoharjo
    b. Bukan siswa SMA N I Sukoharjo

    8. Menurut anda, apakah alasan orang tersebut mencuri ?
    a. Kebiasaan
    b. Untuk memenuhi kebutuhan
    c. . . . . . . . . . . .

    9. Menurut anda, apa yang dilakukan pihak sekolah setelah kejadian pencurian tersebut ?
    a. Membiarkan
    b. Menindaklanjuti
    c. . . . . . . . . . . . .

    10. Menurut anda, apa upaya yang telah dilakukan sekolah untuk menangani pencurian tersebut ?
    a. Lebih menegaskan peraturan dan tata tertib
    b. Membiarkan karena tidak menemukan pelaku
    c. . . . . . . . . . . . . .









    LEMBAR KODE


    Kode Pertanyaan Skor
    1 No. Identitas 0-1
    2 0-5
    3 Jenis Kelamin
    a. Laki-laki 1
    b. Perempuan 2
    4 Usia
    a. 17 tahun 1
    b. 18 tahun 2
    5 Kelas
    a. XII IPS 1 1
    b. XII IPS 2 2
    c. XII IPS 3 3
    6 Pencurian helm termasuk tindak menyimpang
    a. Setuju 1
    b. Tidak setuju 2
    7 Pernah terlibat dalam pencurian helm
    a. Ya 1
    b. Tidak 2
    8 Korban pencurian
    a. Pernah 1
    b. Tidak pernah 2
    9 Pelaku pencurian
    a. Siswa SMA Negeri 1 Sukoharjo 1
    b. Bukan siswa SMA Negeri 1 Sukoharjo 2
    10 Alasan mencuri
    a. Kebiasaan 1
    b. Memenuhi kebutuhan 2
    c. Lain-lain 3
    11 Yang dilakukan pihak sekolah
    a. Membiarkan 1
    b. Menindaklanjuti 2
    c. Lain-lain 3
    12 Upaya pihak sekolah
    a. Lebih menegaskan peraturan dan tata tertib 1
    b. Membiarkan karena tidak menemukan pelaku 2
    c. Lain-lain 3


























    SHEET CODE



    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
    1 0 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 3
    2 0 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 3
    3 0 3 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1
    4 0 4 1 2 1 1 2 1 1 2 2 3
    5 0 5 1 2 1 1 2 2 2 3 2 2
    6 0 6 2 1 2 1 2 2 1 3 1 3
    7 0 7 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2
    8 0 8 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1
    9 0 9 2 1 2 1 2 1 2 3 1 3
    10 1 0 2 2 2 1 2 1 2 3 3 3
    11 1 1 1 2 3 1 2 1 1 3 3 2
    12 1 2 1 1 3 1 2 1 1 2 1 1
    13 1 3 2 2 3 1 2 2 1 1 1 2
    14 1 4 1 2 3 1 2 2 1 1 3 1
    15 1 5 1 1 3 1 2 1 1 3 3 3

    ReplyDelete