Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bahan KD1

Pengertian Sosiologi
Dalam abad ke 19, seorang ahli filsafat Perancis bernama Auguste Comte, menulis beberapa pendekatan umum untuk mempelajari masyarakat. Dia menyarankan agar semua penelitian terhadap masayrakat ditingkatkan menjadi suatu ilmu tentang masyarakat yang berdiri sendiri. Nama yang diberikan kepada ilmu itu adalah “Sosiologi” (1839) yang berasal dari bahasa Latin socius yang artinya kawan dan kata Yunani logos yang artinya “kata” atau bicara. Jadi sosiologi artinya “berbicara mengenai masyarakat”. Karena istilah inilah Comte disebut sebagai Bapak Sosiologi
Adapun definisi sosiologi dari beberapa tokoh adalah sebagai berikut:

1. Herbert Spencer mengemukakan bahwa sosiologi mempelajari tumbuh, bangun dan kewajiwan masyarakat.
2. Emile Durkheim menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta social, yaitu fakta – fakta yang berisikan cara bertindak, berfikir dan berperasaan yang ada di luar individu dan mempunyai kekuatan untuk mengendalikan individu
3. Max Weber mengemukakan bahwa sosiologi mempelajari tindakan – tindakan social, yaitu tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain. Kadang tindakan social disebabkan karena pengaruh orang lain dan untuk mempengaruhi orang lain
4. Soerjono Soekanto mengemukakan sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat dalam keseluruhannya dan hubungan-hubungan antara orang-orang dalam masyarakat

Objek Sosiologi
Sebagai bagian dari ilmu sosial objek sosiologi adalah masyarakat. Adapun focusnya adalah hubungan-hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari hubungan – hubungan tersebut di dalam masyarakat

Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan adalah kesan di dalam fikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya, yang berbeda dengan kepercayaan (belief), takhyul dan misinformation.
Ilmu Pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan kekuatan pemikiran, dapat ditelaah dengan kritis oleh orang lain yang ingin mengetahuinya. Jadi element yang merupakan bagian-bagian yang tergabung dalam kebulatan adalah:
a. pengetahuan
b. tersusun secara sistematis
c. menggunakan pemikiran
d. dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain atau umum (objektif)
Sistem dalam ilmu pengetahuan harus bersifat dinamis, artinya sistem tersebut harus menggunakan cara-cara yang sesuai dengan taraf perkembangan ilmu pengetahuan pada suatu saat;
Penelitian secara ilmiah dilakukan manusia untuk menyalurkan hasrat ingin tahu yang telah mencapai taraf keilmuan, yang disertai dengan keyakinan bahwa setiap gejala dapat ditelaah dan dicari sebab akibatnya. Suatu penelitian dimulai apabila seseorang berusaha memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui metode ilmiah untuk mencari kebenaran.

Sosiologi merupakan sebuah ilmu pengetahuan karena mengandung beberapa unsur di atas tadi. Adapun ciri-ciri sosiologi sebagai ilmu:
1. Empiris, yaitu didasarkan pada hasil observasi, tidak spekulatif dan hanya mengandalkan akal sehat
2. Teoritis, yaitu berusaha menyusun abstraksi dari hasil obervasi
3. Komulatif, yaitu dibentuk berdasarkan teori – teori sebelumnya dalam arti memperbaiki, memperluas, memperhalus
4. Non – etis, artinya yang dilakukan sosiologi bukan mencari baik dan buruknya tetapi menjelaskan fakta secara analistis
Sementara untuk metodologi, Durkheim mengemukakan konsep bebas nilai ( value free). Menurut konsep ini, seorang sosiolog dalam melakukan penelitian terhadap masyarakat perlu melakukan batasan antara yang diteliti dan yang meneliti. Dengan demikian hasil penelitian yang diperoleh bersifat objektif.

Sifat dan Hakekat Sosiologi
a. Sosiologi adalah ilmu sosial bukan ilmu alam atau kerohanian
b. Sosiologi bukan merupakan disiplin yang normatif akan tetapi kategoris, yaitu membatasi diri pada apa yang terjadi dewasa ini dan bukan mengenai apa yang seharusnya terjadi
c. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni bukan ilmu pengetahuan terapan
d. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan ilmu pengetahuan yang konkrit. Artinya bahwa yang diperhatikan adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat bukan wujudnya yang konkrit
e. Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian-pengertian dan pola – pola umum
f. Sosiologi merupakan ilpeng yang empiris dan rasional. Ciri ini menyangkut soal metode yang digunakan dalam sosiologi
g. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum dan bukan pengetahuan yang khusus, artinya sosiologi mempelajari gejala yang umum ada pada setiap interaksi antar manusia
Sebagai kesimpulan, sosiologi adalah ilmu sosial yang kategoris, murni, abstrak, berusaha mencari pengertian – pengertian umum, rasional, dan empiris serta bersifat umum

Kedudukan Sosiologi di antara Ilmu Lain

Sosiologi dengan Ilmu Poltik
Ilmu politik pada dasarnya mempelajari daya upaya untuk memperoleh, mempertahankan dan menggunakan kekuasaan sementara sosiologi memusatkan perhatiannya pada segi masyarakat yang bersifat umum dan berusaha mendapatkan pola-pola yang umum pula. Bagi sosiologi, soal daya upaya mendapatkan kekuasaan digambarkan sebagai salah satu bentuk persaingan, pertikaian dan konflik dalam bentuk-bentuk interaksi.

Sosiologi dan Antropologi
Menurut Koentjoroningrat, yang membedakan sosiologi dan antropologi adalah metode ilmiahnya, Ada pendapat lain menyatakan antropologi memusatkan pada masyarakat yang masih sederhana atau primitif dan sosiologi pada masyarakat modern. Walaupun objeknya sama – sama masyarakat, antropologi lebih melihat dari apa yang dihasilkan oleh masyarakat berupa kebudayaan sedang sosiologi lebih pada bentuk interaksi ataui hubungan antara individu, kelompok dalam masyarakat serta prosesnya.

Kegunaan Sosiologi
1. Untuk pembangunan. Sosiologi berguna untuk memberikan data sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan maupun tahap penilaian pembangunan
2. Untuk riset atau penelitian. Dengan penelitian dan penyelidikan sosiologis akan diperoleh suatu perencanaan atau pemecahan masalah sosial. Dari penelitian akan diperoleh data.

Peran Sosiolog
1. Sebagai Ahli riset
2. Sebagai konsultan kebijakan
3. Sebagai teknisi, dalam hal ini sosiolog terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan masyarakat
4. Sebagai guru atau pendidik, dalam menyajkan suatu fakta sosiolog harus bersikap netral dan objektif, misalnya menyajikan data tentang kemiskinan.

Masalah Sosial
Soerjono Soekanto membedakan masalah sosial menjadi empat:
a. Masalah sosial dari faktor ekonomi, misalnya kemiskinan dan pengangguran
b. Masalah sosial dari faktor biologis, misalnya epedemi flu burung
c. Masalah sosial dari faktor psikologis, misalnya penyakit syaraf, gila, bunuh diri
d. Masalah sosial dari faktor kebudayaan, misalnya kenakalan remaja, perceraian

Kriteria Masalah Sosial
a. Kriteria Umum, artinya adanya perbedaan nilai yang dianut dengan kondisi yang terjadi, atau pelanggaran terhadap norma – norma tertentu
b. Sumber Masalah Sosial
c. Pihak yang menetaokan masalah social
d. Masalh sosial nyata atau laten
e. Perhatian masyarakat dan Masalah Sosial

1 comment for "Bahan KD1"